Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Yazdegerd III, Penjaga Terakhir Imperium Persia Sebelum Era Islam

Raja Yazdegerd III adalah penguasa Kekaisaran Sasaniyah di Persia (Iran) terakhir sebelum diambil-alih oleh pasukan muslim yang datang dari Arab. Posisi Yazdegerd III sudah sangat terdesak pada 651 Masehi itu. Setelah kekalahan besar di Perang Nahawand yang terjadi pada 642 M silam, Kekaisaran Sassaniyah yang pernah sangat berjaya di Persia memang mulai menatap keruntuhannya, dan itu akhirnya terjadi juga. Selama 10 tahun itu, Yazdegerd III sebagai penguasa Sassaniyah harus selalu berpindah tempat untuk menghindari pasukan muslim yang datang menyerang dari seberang teluk. Meskipun masih sempat melakukan perlawanan kendati secara gerilya, tapi tentara Arab terlalu kuat sehingga raja penganut Majusi ini terpaksa menjadi pelarian. Hingga suatu hari di suatu tempat bernama Merv (kini termasuk wilayah Turkmenistan), Kaisar Yazdegerd III akhirnya terbunuh. Bukan oleh tentara Islam, tetapi dihabisi oleh bawahannya sendiri yang memberontak karena merasa sang raja sudah tidak mampu berbua

CIKAL BAKAL PENGUASA BUGIS DI TANAH MELAYU

Raja Haji Fisabilillah & Daeng Kamboja Engku Putri, Wanita Yang Melawan Dengan Seribu Kata Ketika dilahirkan nama Engku Hamidah adalah Raja Hamidah, anak perempuan pertama Raja Haji. Ibu nya adalah Raja Perak, Putri Daeng Kamboja. Raja Haji Dipertuan Muda Riau Lingga IV (1778-1874) , sedangkan Raja Perak Dipertuan Muda Riau Lingga III (1748 -1777). Raja Hamidah dilahirkan di Ulu Riau pusat pemerintahan kerajaan Riau Lingga. Raja Hamidah diperkirakan lahir sekitar tahun 1774. Setelah pusat kerajaan pindah dari Johor. Ketika dia dilahirkan, ayahnya Raja Haji masih berstatus Kelana Putra Jaya, yaitu jabatan yang diberikan kepada calon yang Di Pertuan Muda. Tugasnya menjaga teluk Rantau dan memerangi musuh yang datang. Raja Hamidah mungkin dilahirkan di istana Kota Piring, karena ayahnya telah membangun istana megah itu jauh sebelum dia menjadi Yang Dipertuan Muda. Mungkin juga dikawasan di istana Yang Dipertuan Besar (Sultan) di Ulu Riau. Karena dikawasan itu dahulunya b

BENARKAN LELUHUR ETNIS BUGIS DI NEGERI JIRAN ADALAH PELANUN?

Penulis Asal : La Bougiez Sebelum berangkat ke tempat kerja dalam perjalanan tu rasa rajin pula nak membelek-belek buku The Malay Archipelago, kusela sehelai demi sehelai lembaran, setiap rangkap kubaca dengan teliti, sampai la dalam sebuah bab ni, AR Wallace cuba mengutarakan pendapatnya berkenaan peranan kolonial dalam pembentukan masyarakat yang mereka jajah, ada kecenderungan para penjajah ini menghambat jauh peribumi dari kekayaan dan ilmu, bagi mereka orang-orang yang miskin dah bodoh ibarat anak kecil yang menyerahkn sepenuh pengharapan mereka pada ibu dan bapanya, polos dan tidak melawan. Apakah saudara dan saudari, boleh baca apa yang saya pikirkan sekarang ini? "jam sudah menunjukan pukul 10, saya harus bergegas ke tempat kerja, buku kututup rapi dan kumasukan kedalam beg samping, tapi persoalan yang tadi itu masih berlegar-legar di kepala saya " "The White Man's Burden", saya tertawa sinis dengan istilah ini, bagi saya ini hanyalah k