Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 10, 2016

Misteri Pembunuhan Istri dan Anak Puangta La Padassajati To Appeware Sultan Sulaeman Petta ri JalloE Raja Bone XVIII

Tragedi Wellulang (Wilayah Luwu) Tahun 1728 M. Peristiwa pembunuhan istri dan anak puangta La Padassajati Toappeware Sri Sultan Sulaiman Arumpone ke-18 (1715-1720) dan Datu Soppeng (1714-1720 dan 1724-1728). Dalam catatan Donald Tick dlm the special acknoledge....geneacology....disebutkan bahwa kedua istri dan anak-anak puatta dibunuh di Wellulang pada tahun 1728 atas perintah saudarinya (...?...) (Was killed by order her sister). Merujuk pada tahun peristiwa pembunuhan tersebut kurang lebih sama dengan tahun berakhirnya jabatan puatta sebagai datu soppeng yg kedua kalinya. Kedua istri Puangta, yaitu: Sitti Zainab, lahir 2 Agustus 1693 M. anak dari La Pakkampi Daeng Mangewa Arung Matowa Tanete dari istrinya yang bernama Daeng Mattini Karaeng Bontorambu Bin Abdul Hamid Karaeng Karunrung Sitti Nafisah Karaeng Tabaringan (wilayah Tabaringan saat ini terletak disekitar jl. YOS. Soedarso, jl. cakalang, jl. Tinumbu, jl. Koptu. Harun dan disekitar wilayah gusung jl. sabutung), lahir

Siapa Bilang Yesus Hidup Membujang?

Oleh: Hj. Irena Handono Pakar Kristologi dan Pendiri Irena Center             Tidak akan ada Umat Kristen yang mau percaya jika Yesus memiliki istri dan keturunan. Sebab mana mungkin Tuhan menikah dan memiliki anak...? Bahkan Umat Islam pun akan tercengang tidak percaya jika dalam sejarah hidup Yesus pernah menikah dan memiliki keturunan, karena selama ini kita juga dijejali oleh cerita kaum Kristen bahwa Yesus adalah Tuhan, maka mustahil seorang Tuhan menikah bahkan memiliki anak. Kita umat Islam meyakini Yesus (Isa as) adalah seorang manusia, seorang nabi sebagaimana nabi-nabi yang telah berlalu sebelumnya. Sehingga tidak mustahil bahwa Yesus menikah dan mempunyai keturunan. Namun sosok Yesus sebagai manusia yang terlibat dalam sejarah telah dikaburkan sedemikian rupa, sehingga sejarah asli Yesus benar-benar gelap bagi sebagian besar umat manusia. Yang tinggal adalah Yesus yang dibungkus dengan pakaian ketuhanan sehingga bagi orang-orang yang tidak mampu menggunakan akal s