Dari sumber sejarah, tinjauan kebahasaan, dan Epos La Galigo diketahui, bahwa Peradaban Luwu muncul dari Salu Pongko yakni di wilayah Wotu antara 3.000 hingga 2.000 tahun silam. Diduga, Wotu dahulu kala pernah didiami suku tertua yang bernama To Pongko, namun nama suku ini tidak lagi berhasil diidentifikasi oleh peneliti sejarah maupun sumber sejarah (penutur). Dari To Pongko lahir 2 (dua) anak suku, yakni To Liu’ (Lowland) dan To Riu’ (Highland) antara 2.500 hingga 2.000 tahun silam. Ke-2 nama anak suku ini juga tak dapat diidentifikasi oleh peneliti sejarah maupun sumber sejarah, tetapi masih dapat diidentifikasi melalui Epos La Galigo dengan term (istilah) yang berbeda. Simpelnya, To Pongko (Wotu) melahirkan 2 (dua) anak suku utama. Suku pertama adalah suku To Liu’ (di kenal dalam Epos La Galigo dengan nama Buriq Liu’) yang akhirnya lebih populer disebut dengan To Luwu. Suku ini berdiaspora dari Wotu ke Muara Salu’ Pongko (sekarang Salo’ Bongko’) dan akhirnya membentuk
Kehidupan Di Masa Lalu Penuh Dengan Warna. Tidak Selamanya Hidup Seseorang Dipenuhi Kebahagiaan. Susah dan Senang Datang Silih Berganti Menghampiri Hidup Dengan Penuh Teka-Teki. Tergantung Bagaimana Cara Kita Memaknai Hidup. Menjalani Hidup Adalah Guru Yang Mengajarkan Kita Ilmu Secara Otodidak