Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 17, 2019

PETTA BARANG DALAM SEJARAH

PETTA BARANG DALAM SEJARAH [Md. Alwi Mallawy – Juli2019] Seusai perang Bone tahun 1905 dan pemerintah Belanda dapat mengalahkan pasukan Bone, kekuasaan dan kedudukan pemerintah Hindia Belanda di Bone tidaklah berjalan sebagaimana yang mereka harapkan. Sebab, meskipun Raja Bone La Pawawoi Karaeng Segeri telah diasingkan ke Bandung dan sejumlah bangsawan tinggi telah gugur di medan perang atau ditangkap oleh pasukan Belanda tidak berarti bahwa perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda telah selesai. Dengan gugurnya Petta Ponggawae “Abdul Hamid Baso Pagilingi” di wilayah pegunungan Awo serta di tangkapnya dan pengasingan Raja Bone La Pawawoi Karaeng Segeri ke Bandung, tidak berarti bahwa perlawanan Bone terhadap Belanda saat itu telah berakhir. Sebab, tidak lama setelah Bone diduduki dan dikuasai oleh Belanda timbul sebuah gerakan perlawanan yang dipimpin oleh sesorang yang bernama Petta Barang (tahun 1906-1931). Tentang siapa sesungguhnya Petta Barang atau Daeng Pabarang, be