Langsung ke konten utama

Cara Sederhana Mengetes Apakah di Dalam Tubuh Kita Ada Jin Yang Mengganggu


Mungkin saja kita pernah alami perasaan ganjil dimana terkadang kita lihat seperti ada bayangan orang di tengah malam. Nada ganjil memanggil kita saat sedang sendiri.


Bunyi-bunyi aneh dan seumpamanya. Hal seperti itu mungkin saja berlangsung karena ada mahluk Allah yang lain di sekitar kita..



Tak dapat disangkal kalau di dunia ini kita hidup bercampur baur dengan mahluk Allah yang lain yg tidak dapat kita lihat yakni kelompok Jin. Kadang-kadang ia tinggal bersama di rumah kita, tidak jadi masalah bila ia tidak mengganggu kehidupan kita. Tetapi adakalanya ia berada di dalam tubuh kita, sudah pasti ini dapat menyebabkan masalah pada kehidupan kita.



Jin yang menetap di dalam tubuh seorang dapat menyebabkan masalah serius seperti rasa sakit di bagian badan yg tidak dapat dideteksi dengan cara medis. Sering punya mimpi jelek, mendengar bisikan bisikan yang menyuruh lakukan suatu hal. Kadang-kadang gampang emosi serta marah tak menentu, malas melaksanakan ibadah serta kerjakan shalat. Susah memperoleh jodoh, senantiasa bernasib sial serta lain sebagainya. Butuh sekali bagi kita untuk mendeteksi apakah ditubuh kita ada mahluk jin yang menumpang atau tidak.



Mari kita coba untuk mendeteksinya :



Dengarkan rekaman RUKYAH SYARIAH yang pada video bawah ini sampai tamat (20 menit) memakai headphone dengan volume yang kuat. Ayat yang di baca pada rekaman ini yaitu surat Al Fatihah, Surat Al Baqarah ayat 1-5, serta surat Al baqarah ayat 102 yang diulang lagi.



Pejamkan mata serta janganlah turut bacaan ayat-ayat ini baik dimulut atau dihati.



Cermati sesudah usai… Bila anda batuk, berpeluh-peluh, merasa mual, jantung berdegup kencang, merasa berdebar-debar, ada benda bergerak-gerak dibawah kulit, sendawa, mengantuk, pening serta menguap, jadi bisa di pastikan ada jin yang berdiam ditubuh anda.



Cari ustadz atau tempat rukyah syariah yang bisa menolong bersihkan jin itu dari badan anda. Dapat pula anda kerjakan dengan rukyah mandiri, dengan tingkatkan keimanan serta ketakwaan anda pada Allah. Pada intinya Jin tidak mampu berdiam di dalam badan orang yang beriman serta bertawakkal seperti dijelaskan dalam surat An Nahl ayat 100.



Untuk Rukyah mandiri anda dapat juga memutar ayat ayat yang dipakai untuk mendeteksi jin tertulis diatas dengan cara berulang lagi. Mengerti serta resapi arti ayat itu. Anda dapat dengarkan nada rekaman ayat itu sembari lihat terjemahannya. Hayati arti ayat itu sampai anda rasakan kontak dengan Allah penguasa alam semesta. Rasakan getaran ilahi dari ayat yang anda dengar, sampai iman serta kepercayaan anda jadi tambah mantap. Insya Allah jin yang bersarang ditubuh anda bakal keluar dengan sendirinya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS PAKKIO' BUNTING (PANTUN MENJEMPUT PENGANTIN MAKASSAR)

Iya dende ‘Iya dende Nia tojemmi anne battu Bunting kutayang Salloa kuminasai Nampako ri ujung bori’ Ri appa Pakrasangangku Ku’rappo cini Kutimbarangngi pangngai Kuassennunju lania Nakuitungko labattu Ku’ragi memang Berasa ri mangko kebo’ Nasadia lebba batta Rappo ripala’ limangku Kunnanro memang Leko’ ri talang bulaeng Kuntu intang maccayanu Nibelo-belo jamarro, makilo-kilo Massingarri dallekannu Labbiri’ nuparamata Jamarro moncong bulonu Bulaeng ti’no Ansuloi paccini’nu Lekukapeangko anne Sumanga’nu mabellayya Ku kiyo’ tongi Tubunnu sallo lampayya Baji kualleko anne Bunga-bunga tamalatea Latei bunga Tamalate cinikannu Sakuntu’ sanrapangtongko Bulang simombo’ I Raya Nasussung pale Natinriang wari-wari Wari-wari kapappassang Pale’ mannuntungi bangngi, nisailenu Tamalajju cinikannu Nacini’ ma’mole-mole Ma’mole-mole nikio’ Daeng Ni pakalompo Nikanro ana’ karaeng Kupattannangngangko anne Tope talakka ri aya’ Malakka tope Tamalakka’ko I kau

TO UGI (BUGIS), TO RIAJA (TORAJA), TOLUU’ (LUWU) HINGGA TURUNAN TOMANURUNG

By La Oddang Tosessungriu Bahwa kata “To” adalah berarti “orang” bagi segenap suku di Sulawesi Selatan. Jauh diujung selatan, yakni Selayar hingga Tanjung Bira, Ara sampai Kajang, penutur bahasa “konjo” tatkala menyebut “To”, maka itu berarti “orang”. Terkhusus pada keyakinan kepercayaan “patuntung” di Kajang, bahkan menyebut Tuhan YME sebagai “To RiyE’ A’ra’na” (Orang Yang Memiliki Kehendak). Demikian pula di Jeneponto, menyebut orang dengan sebutan yang sedikit lebih “tipis”, sehingga menyebut kawasannya sebagai “TUratEa” (orang-orang yang bermukim di ketinggian). Perjalanan kemudian tiba di Gowa, yakni bekas kerajaan terbesar suku Makassar. Tiada beda dengan orang TuratEa, mereka menyebut “Tu” pula bagi masyarakat manusia, satu-satunya species mahluk Allah yang memiliki kemampuan mencipta peradaban di dunia fana ini. Demikian pula dengan seluruh kerajaan penutur Bahasa Bugis, EnrEkang, Duri, Pattinjo hingga Toraja, semuanya menyebut “To” bagi yang dimaksudkannya sebagai

Rumpun Keluarga To Takku

Rumpun keluarga To Takku  berdasarkan "Lontara' Akkarungeng Bone" dan "Lontara' Bilang Gowa"  merupakan simpul atau perpaduan silsilah dari keturunan  La Ali Petta Cambang Timurung,   La Ali Petta Tompo' Arung Galung Arung Manciri', We Saloge' Arung Cenrana Dan La Summi Pa'bicara Arungpone ri Takku. Dari rumpun tersebut ditemukan benang merah, bahwa keempatnya merupakan turunan langsung dari La Patau Matanna Tikka Raja Bone ke-16 . La Patau Matanna Tikka diketahui memiliki sembilan belas orang istri dan dari empat orang istri beliau anak-turunan mereka kawin-mawin satu sama lain. Ada pun nama-nama istri La Patau yang kemudian cucu-cucu meraka kawin-mawin dan menjadi satu generasi di keluarga To Takku dan menyebar di Kota Watampone, Kec. Tellu SiattingE, Kec. Dua BoccoE, Kec. Cenrana, Kec. Amali, Kec. Ajang Ale' dan di Kota Makassar serta di tanah Jawa, Sumatera, Maluku, Papua, Kalimantan, Malaysia, Singapore bahkan di Jerman dan A